Pengecilan
ukuran merupakan salah satu proses dalam industri pengolahan bahan pertanian.
Proses ini bisa merupakan proses utama maupun operasi pembantu dalam suatu
industri. Pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan berbagai peralatan industri.
Setiap alat ini mempunyai cara kerja masing-masing dan menghasilkan produk
dengan ukuran tertentu.
1.
Slicing
and Flaking
Slicing atau
pemotong merupakan suata cara pengecilan ukuran
dengan menghantamkan ujung suatu benda tajam pada bahan yang dipotong menjadi
bagian-bagian yang tipis dan cenderung lebar. Struktur permukaan yang terbentuk
oleh proses pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk
sayuran dan bahan lain yang berserat.
Gambar
1.1 contoh Slicing
Gambar
1.2 Mesin Slicing
2.
Dicing
( pengkubusan )
Dicing
merupakan teknik pemotongan suatu objek menjadi potongan-potongan kecil yang
bebrbentuk kubus dengan bentuk dan ukuran relatif sama.
Gambar 2.1 Contoh
pengkubusan
Gambar 2.2 Mesin
Dicing
3.
Shredding
(Memotong)
Merupakan
salah satu tekhnik penghancuran suatu bahan, baik itu bahan baku, maupun limbah.
Shredding sering disebut sebagai pencacahan. Pencacahan itu berfungsi untuk
penghancuran seperti limbah dan lain sebagainya dan limbah tersebut dapat
diolah lgi.
Gambar 3.1 Mesin
Shredding
4.
Pulping
Pulping merupakan suatu
prose dimana terjadinya pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya
(mekanis, semikimia, kimia).
Gambar 4.1 Mesin Pulping
5.
Ball Mills
Ball
mill merupakan suatu mesin penggiling berbentuk silinder yang digunakan untuk
menggiling atau mencampurkan material seperti biji, bahan baku keramik dan cat.
Ball mill berputar melalui sumbu horisontal yang dipenuhi dengan material yang
ingin digiling beserta dengan medium penggiling. Berbagai material dapat
digunakan sebagai media seperti bola keramik, batu api, danbola yang terbuat
dari stainless steel.
6.
Disc
Mills
Disc mill merupakan jenis alat pengecil
bahan yang dapat menghasilkan produk dalam ukuran sedang maupun halus, seperti
kedelai, jagung kentang dan lainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit
ari, pembelah dan penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.
Gambar 6.1 Disc Mills
7.
Hammer
mills
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya
pukul (impact force). Prinsip kerja hammer mill adalah
rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang
lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan
dengan dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan.
Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari
saringan di bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi
sedikit gaya sobek.
Penggiling palu ( Hammer Mill ) merupakan penggiling
yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan
bahan yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk
lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain.
Gambar 7.1
Hammer Mill
8.
Roller
Mils
Roller
Mils suatu proses deformasi dimana ketebalan
dari benda kerja dikurangi menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buah roll
atau lebih. Roll berputar untuk menarik dan menekan secara bersamaan benda
kerja yang berada diantaranya.
Gambar
8.1 Roller Mills
Adapun
hukum yang berlaku dalam Pengecilan
ukuran
1.
Kicks Law
Kick’s law
memberikan hasil yang bagus untuk penggilingan kasar dimana terdapat sedikit
peningkatan luas permukaan per sataun massa. Energi yang dibutuhkan untuk mengecilkan
ukuran partikel berbanding lurus dengan rasio ukuran awal dan ukuran akhir.
Dirumuskan :
E = Kk In ( d1/d2 )
Keterangan
E (J.kg^-1)= Energi
yang dibutuhkan per massa masukkan (W/(kg/s))
Kk = Konstanta
Kick (J.kg^-1)
d1 = Diameter awal
rata-rata (m)
d2 = Diameter
akhir rata-rata (m)
d1/d2 = Rasio
pengecilan ukuran (RR) dan digunakan untuk mengevaluasi performansi relatif
pada tipe alat yang berbeda. Penggilingan kasar memilliki RRs dibawah 8:1, dan
penggilingan halus rasio bisa lebih dari 100:1
2. Rittingers Law
Rittingers Law memberikan hasil terbaik untuk
penggilingan halus dimana terdapat peningkatan luas permukaan
E = Kr ((d1/d2) -(d1/d2) )
E = Konstanta Rittingers ((J.kg^-1)
d1 = Rata rata ukuran potongan awal (m)
d2 = ukuran rata-rata partikel-partikel tanah (m)
3. Bonds Law
Bonds Law
memberikan hasil ditengah-tengah antara Rittingers Law
Dengan Kicks Law.
E/W = √(100/d1) -√ (100/d2)
W= Indeks Pekerjaan Ikatan
(40.000–80.000 J.kg^-1) untuk makanan keras Seperti gula atau
biji-bijian) (J.kg^-1)
d1 = diameter bukaan ayakan yang memungkinkan 80%
massa umpan lewat (m
d2 = diameter bukaan ayakan yang memungkinkan 80% massa material tanah untuk dilewati (m)
d2 = diameter bukaan ayakan yang memungkinkan 80% massa material tanah untuk dilewati (m)
Komentar
Posting Komentar